jagomart
digital resources
picture1_Cognitive Restructuring Pdf 88403 | 230609238


 146x       Filetype PDF       File size 0.43 MB       Source: core.ac.uk


File: Cognitive Restructuring Pdf 88403 | 230609238
view metadata citation and similar papers at core ac uk brought to you by core provided by jurnal mahasiswa universitas negeri surabaya jurnal bk unesa volume 04 nomor 01 tahun ...

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 15 Sep 2022 | 3 years ago
Partial capture of text on file.
 
     View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk                                                                                                                                brought to you by     CORE
                                                                                                                                                                provided by Jurnal Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya
                                                               Jurnal BK UNESA. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2013, 266 - 273 
                       
                         PENGGUNAAN STRATEGI COGNITIVE RESTRUCTURING (CR) UNTUK MENINGKATKAN 
                                 EFIKASI DIRI SISWA KELAS X-TSM(TEKNIK SEPEDA MOTOR)-1 SMK NEGERI 1 
                                                                                                  MOJOKERTO 
                                                                                                                 
                                          THE USED OF COGNITIVE RESTRUCTURING STRATEGY TO IMPROVE SELF 
                        EFFICACY FOR X-TSM( TECHNIC MOTORCYCLE )-1 STUDENTS OF VOCATIONAL HIGH 
                                                                                        SCHOOL 1 MOJOKERTO 
                                                                                                                 
                                                                                                                 
                                                                                              Chintia Diana Cristi 
                                                  Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya 
                                                                                      email: cinthya_dichii@yahoo.com 
                                                                                                 Prof. Dr. Muhari 
                                                  Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya 
                                                                                     email: prodi_bk_unesa@yahoo.com 
                                                                                                                 
                       
                                                                                                            ABSTRAK 
                                Penelitian ini bertujuan untuk menguji Penggunaan Strategi Cognitive Restructuring (CR) Untuk Meningkatkan 
                      Efikasi Diri Siswa Kelas X-TSM (Teknik Sepeda Motor) 1 SMKN 1 Mojokerto. Penelitian ini menggunakan rancangan 
                      pre ekperimental berupa one group pretest-posttest design. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini delapan 
                      siswa kelas X-TSM 1 yang mempunyai efikasi diri terendah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket 
                      efikasi diri. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan 4 pilihan jawaban. Teknik analisis data yang 
                      digunakan dalam penelitian ini adalah uji tanda (sign test). Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa jumlah 
                      pengamatan yang relevan, N = 7 (jumlah tanda positif dan tanda negatif) dan jumlah terkecil, r = 0 (jumlah tanda 
                      negatif). Sesuai dengan tabel probabilitas binomial untuk ketentuan N = 7 dan r = 0, maka diperoleh Ptabel  = 0,008. Jika 
                      dalam ketetapan  dengan taraf signifikansi 5% adalah 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ptabel > , di mana 0,008< 
                      0,05.  Sesuai  dengan  statistik  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  hipotesis  diterima.  Artinya,  ada  peningkatan  yang 
                      signifikan  pada  skor  efikasi  diri  antara  sebelum  dan  setelah  pemberian  strategi  cognitive  restructuring.  Dengan 
                      demikian, penggunaan strategi cognitive restructuring dapat meningkatkan efikasi diri siswa kelas X-TSM 1 SMKN 1 
                      Mojokerto. 
                                Kata Kunci : strategi cognitive restructuring, efikasi diri 
                       
                                                                                                            ABSTRACT 
                                The purpose of this research was to examine the used of the cognitive restructuring strategy can increase the self 
                      efficacy student in class X-TSM 1 vocational high school 1 Mojokerto. This research was designed as experimental of 
                      one-group pretest posttest. The subjects of this research were seven students of X-TSM 1 who had the lowest score of 
                      self  efficacy.  Data  collection  methods  used  were  questionnaires  inferiority.  Type  of  questionnaire  used  was  a 
                      questionnaires enclosed with 4 choice answers. The data analysis technique employed in this research was sign test. 
                      The data analysis result indicates that the  relevant  number of  observation  are,  N=7  (the  number  of  positive  and 
                      negative sign) and the smallest number, r=0 (the number of negative sign). According to binominal probability table for 
                      the provision of N=7 and r=0, then Ptabel > , where 0,008<0.05. Based on those statistic data, it could be concluded 
                      that the hypothesis could be accepted. Meaning that there was a significant improvement in the self efficacy score 
                      before and after the implementation of cognitive restructuring strategy. Therefore, the used of cognitive restructuring 
                      strategy could improve the self efficacy student in ten graders TSM 1 of vocational high school 1 Mojokerto. 
                                Keyword :cognitive restructuring strategy, self efficacy 
                       
                                                                                                                   akan  terjadi  ketika  tindakan  yang  dipilihnya  itu 
                      PENDAHULUAN                                                                                  dilakukan, ini diharapkan agar prestasi yang dicapainya 
                                   Remaja  merupakan  masa  dimana  dalam                                          dari tindakan tersebut dapat memacunya untuk tindakan 
                      kehidupannya  sedang  mengalami  perubahan  dari  masa                                       selanjutnya  leih  baik  lagi.  Perilaku  yang  muncul  dari 
                      anak-anak  menuju  masa  dewasa,  baik  itu  perubahan                                       suatu  tindakan  biasanya  dipengaruhi  oleh  keyakinan 
                      secara  pribadi-sosial,  belajar,  maupun  karier.Setiap                                     individu terhadap suatu hal. 
                      perubahan  yang  terjadi  memaksa  individu  untuk                                                         Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK 
                      mengambil suatu tindakan yang tepat bagi kehidupannya                                        dan data masalah siswa yang ada di SMKN 1 Mojokerto 
                      ke depan. Setiap tindakan yang dilakukannya sehari-hari                                      beberapa  masalah  yang  sering  terjadi  di  sekolah  ini 
                      harusnya ditentukan tujuannya dan diperkirakan apa yang                                      adalah  siswa  yang  belum  tuntas  dalam  hal  nilai 
                                                                                                             266 
                                                                                                                 
               Penggunaan Strategi Cognitive Restructuring (CR) Untuk Meningkatkan Efikasi Diri Terhadap Kemampuan Akademik 
                                                     Siswa Kelas X-TSM(Teknik Sepeda Motor)-1 SMK Negeri 1 Mojokerto 
                                                                               
               dikarenakan siswa-siswa tersebut belum mengumpulkan              kesulitan    adalah    matematika(sebanyak       8   siswa), 
               tugas    ataupun    belum     melakukan      remidi    untuk     fisika(sebanyak 25 siswa), kimia(sebanyak 3orang), dan 
               menuntaskan nilai KKM mereka, siswa yang terlambat               bahasa inggris(sebanyak 2 orang). Dari 38 siswa, 50% 
               datang  ke  sekolah  karena  beberapa  alasan  yang  salah       dari mereka menyatakan bahwa kesulitan ini dikarenakan 
               satunya  adalah  siswa  tersebut  mengerjakan  PR  terlebih      mereka merasa pelajaran itu semakin banyak materi yang 
               dahulu, ada juga siswa yang menuliskan status di jejaring        dipelajari  semakin  tinggi  tingkat  kesulitan  soal  yang 
               social  yang  berisikan  kata-kata  kotor  dikarenakan  dia      dikerjakan.  Rumus-rumus  yang  harus  dihafalkan  pun 
               merasa  tidak  sanggup  mengikuti  aturan  dan  kegiatan         semakin sulit untuk mereka sehingga pada saat ulangan 
               yang ada di sekolah ini.                                         mereka  sering  lupa  rumusnya  atau  keliru  dalam 
                         SMKN 1 Mojokerto memiliki 5 jurusan  yaitu             menempatkan rumus. Beberapa mata pelajaran ini juga 
               jurusan  Multimedia  sebanyak  3  kelas,  jurusan  Teknik        dianggap  sangat  sulit  untuk  dipahami  karena  mereka 
               Komputer  Jaringan  sebanyak  3  kelas,  jurusan  Teknik         merasa  tidak  yakin  apakah  jawaban  PR  atau  ulangan 
               Gambar  Bangunan  sebanyak  3  kelas,  jurusan  Teknik           yang  dikerjakannya  itu  benar  atau  salah.  Sebanyak  23 
               Kendaraan Ringan sebanyak 3 kelas, dan jurusan Teknik            siswa  menyatakan  bahwa  ketidakyakinannya  dalam 
               Sepeda  Motor  sebanyak  2  kelas.  Sesuai  dengan  saran        menghadapi tugas ini disebabkan diri pribadi siswa yang 
               guru  BK,  peneliti  menyebarkan  Alat  Ungkap  Masalah          kurang  usaha  dan  kurang  mendengarkan,  ini  sebagai 
               untuk  siswa  SMA  di  SMKN  1  Kota  Mojokerto  ini.            akibat dari keyakinan yang muncul bahwa siswa merasa 
               Dipilihnya kelas X sebagai responden AUM berdasarkan             sulit  dalam  beberapa  pelajaran  tersebut,  sehingga  tidak 
               pertimbangan yaitu kelas X merupakan kelas awal dalam            memperhatikan dan tidak mau berusaha untuk memahami 
               menempuh pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas             pelajaran  tersebut.  Pada  akhirnya  untuk  menyelesaikan 
               yang diharapkan dalam penyelesaian pendidikannya ini             tugas  mereka,  dari  38  siswa  tersebut  memilih  untuk 
               nanti pada saat kelas XI dan XII mereka mampu melalui            mencontek  temannya  (sebanyak  52,6%),  mengerjakan 
               proses  akademiknya  secara  baik  dan  berprestasi.  Kelas      secara dadakan secara apa adanya(sebanyak 28,9%), dan 
               X-TSM(Teknik  Sepeda  Motor)-1  dijadikan  responden             terkadang memilih mencontoh urutannya berdasarkan apa 
               AUM karena menurut guru BK dari pengamatan yang                  yang ada di buku(sebanyak 18,5%). 
               ada dari seluruh kelas X, banyak siswa di kelas X TSM-1                    Dampak  dari  rasa  ketidakmampuan  siswa  di 
               yang belum tuntas tugas maupun remidi dalam beberapa             kelas X-TSM 1 SMKN 1 Mojokerto terhadap pelajaran, 
               mata pelajaran.                                                  yang pertama adalah berdasarkan keterangan siswa dalam 
                         Hasil AUM PTSDL yang peneliti sebar di kelas           proses belajar mengajar siswa kurang memahami materi 
               X TSM 1 SMKN 1 Mojokerto, untuk bidang Prasyarat                 pelajaran dengan baik. Ketika siswa tidak paham dengan 
               Penguasaan  Materi  Pelajaran  didapat  masalah  tertinggi       materi, siswa tidak mau bertanya kepada guru sehingga 
               sebanyak  12,  Ketrampilan  Belajar  didapat  masalah            bagi mereka pelajaran tersebut sulit. Dampak yang kedua 
               tertinggi sebanyak 38, Sarana Belajar terdapat 9 masalah         adalah nilai partisipasi dan akademik cenderung rendah. 
               tertinggi, Keadaan Diri Pribadi terdapat 17 masalah, dan         Hal  ini  karena  siswa  tidak  meyakini  kemampuannya 
               Lingkungan  Belajar  dan  Sosio  Ekonomi  sebanyak  16           dalam  menyelesaikan  tugas  yang  didapatnya  sehingga 
               masalah,  serta  didapatkan  jumlah  masalah  yaitu  87          menganggap  tugas  tersebut  sulit  untuknya  dan  siswa 
               masalah. Jadi masalah yang paling banyak terjadi pada            sering  merasa  berat  sehingga  mereka  malas  untuk 
               diri  siswa  yaitu  tentang  bagaimana dirinya  menghadapi       mengerjakan tugas dan lebih memilih bermain. Dampak 
               pelajarannya     dan    bagaimana      dia    menggunakan        yang  ketiga  adalah  siswa  cenderung  tidak  punya 
               kemampuannya dalam belajar.                                      pendirian dan terbawa arus oleh teman – temannya. Hal 
                         Angket  terbuka  tentang  pandangan  akan              ini dibuktikan dengan perilaku mereka yang sering tidak 
               kemampuan  siswa  juga  peneliti  sebar  untuk  menggali         mengerjakan tugas secara mandiri dan sering mencontek 
               data  yang  lebih  banyak  dari  siswa  kelas  X-TSM  1.         temannya yang sudah mengerjakan agar tugasnya dapat 
               Berikut  ini  merupakan  item  pertanyaan  yang  diberikan       selesai  atau  bahkan  terlambat  dalam  mengumpulkan 
               kepada siswa yaitu :1) Apakah kamu pernah merasa tidak           tugas. 
               mampu mengerjakan ketika diberi tugas oleh guru?, 2)                       Berdasarkan sajian di atas maka dapat dikatakan 
               Seberapa sering  keadaan itu  terjadi?  (pilih  salah  satu  :   bahwa  masalah  dan  perilaku  yang  muncul  disebabkan 
               selalu/ sering/ kadang-kadang), 3) Tugas mata pelajaran          oleh  efikasi  diri  siswa.  Menurut  Dariyo  (2004  :  81) 
               apa saja yang pernah kamu rasa sulit atau tidak mampu            efikasi   diri  yakni  kemampuan  untuk  menyadari, 
               mengerjakan?  beri  contoh  tugasnya!,  4)Berikan  alasan        menerima dan mempertanggungjawabkan semua potensi, 
               mengapa  kamu  merasa  sulit  atau  tidak  mampu                 keterampilan  atau  keahlian  secara  tepat.  Sedangkan 
               mengerjakannya!,  5)  Penyebab  kamu  tidak  mampu               Bandura  dalam  Ghufron  dan  Risnawita  (2011:77) 
               mengerjakan karena : (boleh memilih lebih dari 1) Guru/          mengatakan  bahwa  persepsi  terhadap  efikasi  diri  pada 
               Diri sendiri/ Keluarga/  Pelajarannya/ Teman/ Lainnya, 6)        setiap  individu  berkembang  dari  pencapaian  secara 
               Bagaimana caramu menyelesaikan tugas tersebut?.                  berangsur-angsur  akan  kemampuan  dan  pengalaman 
                         Hasilnya  dijumlahkan  pilihan  jawaban  yang          tertentu secara terus menerus. 
               dipilih oleh siswa, dari 38 siswa keseluruhan menyatakan                   Berdasarkan  fakta  yang  didapat  di  lapangan 
               pernah  mengalami  kesulitan  dalam  mengerjakan  tugas          seperti yang terurai di atas maka sesuai dengan pendapat 
               sekolah  yang  didapatnya,  10  orang  menyatakan  sering        Bandura (1986) yang mengungkapkan bahwa perbedaan 
               mengalami  hal  tesebut,  dan  28  siswa  menyatakan             efikasi  diri  pada  setiap  individu  terletak  pada  tiga 
               kadang-kadang.  Mata  pelajaran  yang  biasa  mengalami          komponen,  yang  pertama  adalah  tingkat  kesulitan 
                                                                            267 
                                            Jurnal BK UNESA. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2013, 266 - 273 
               tugas(level) yaitu masalah yang berkaitan dengan derajat         terutama jika ia merasa memiliki kemampuan yang setara 
               kesulitan  tugas  individu;  yang  kedua  adalah  kekuatan       atau  bahkan  merasa  lebih  baik  dari  pada  orang  yang 
               keyakinan(strength) yaitu berkaitan dengan kekuatanpada          menjadi  subyek  belajarnya;  persuasi  verbal  sebab 
               keyakinan     individu    atas    kemampuannya        karena     individu  yang  mendapat  bujukan  atau  sugesti  untuk 
               pengharapan yang kuat dan mantap pada individu akan              percaya bahwa ia dapat mengatasi masalah-masalah yang 
               mendorong untuk gigih dalam berupaya mencapai tujuan;            akan dihadapinya; keadaan fisiologisdan psikologis yang 
               dan  yang  terakhir  adalah  generalitas  yaitu  hal  yang       menekan kondisi emosional dapat mempengaruhi efikasi 
               berkaitan  cakupan  luas  bidang  tingkah  laku  di  mana        diri  sebab  gejolak  emosi,  goncangan,  kegelisahan  yang 
               individu  merasa  yakin  terhadap  kemampuannya  yang            mendalam  dan  keadaan  fisiologis  yang  lemah  yang 
               tergantung  pada  pemahaman  kemampuan  dirinya  yang            dialami  individu  akan  dirasakan  sebagai  suatu  isyarat 
               terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada     akan terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, maka situasi 
               serangkaian  aktivitas  dan  situasi  yang  lebih  luas  dan     yang  menekan  dan  mengancam  akan  cenderung 
               bervariasi.                                                      dihindari.  
                         Terlihat bahwa efikasi diri sangat penting dalam                 Hurlock  (1980  :235)  mengemukakan  bahwa 
               menjalankan suatu tugas atau dalam melakukan sesuatu             keberhasilan  remaja  dalam  usaha  untuk  memperbaiki 
               karena  efikasi  diri  menjadi  dasar  yang  penting  untuk      kepribadiannya bergantung pada banyak faktor. Pertama, 
               menumbuhkan  rasa  percaya  diri  seseorang  untuk               ia harus menentukan ideal-ideal yang realistik dan dapat 
               mendapatkan  suatu  prestasi  dari  tindakannya.  Seperti        mereka  capai.    Kalau  tidak,  ia  pasti  akan  mengalami 
               yang  dikemukakan  Gufron  dan  Risnawita  (2011:76)             kegagalan dan bersamaan dengan itu mengalami perasaan 
               usaha dan kegigihan menghasilkan prestasi. Hal itu akan          tidak mampu, rendah diri dan bahkan menyerah bila ia 
               menyebabkan  kepercayaan  diri  tumbuh.  Efikasi  diri           menimpakan  kegagalannya  pada  orang  lain.  Kedua, 
               seperti harga diri, tumbuh bersama pencapaian prestasi.          remaja harus membuat penilaian yang realistik mengenai 
                         Bandura dalam Hidayat (2011: 157) menyatakan           kekuatan dan kelemahannya. Perbedaan yang mencolok 
               bahwa  efikasi  diri  dapat  meningkatkan  prestasi  dan         antara  kepribadian  yang  sebenarnya  dengan  ego  ideal 
               kesejahteraan    dalam     berbagai    cara.   Efikasi   diri    akan  menimbulkan  kecemasan,  perasaan  kurang  enak, 
               memengaruhi  orang  untuk  membuat  pilihan-pilihan.             tidak  bahagia  dan  kecenderungan  menggunakan reaksi-
               Orang  yang  memiliki  efikasi  diri  cenderung  memilih         reaksi bertahan.  
               tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan yang membuat mereka                     Menurut Cormier dan Cormier dalam Nursalim 
               merasa kompeten dan percaya diri, dan sebaliknya akan            (2005:47)”  cognitive  restucturing  menggunakan  asumsi 
               menghindari kegiatan  yang  mereka  anggap  tidak  dapat         bahwa respon-respon perilaku dan emosional yang tidak 
               diselesaikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa           adaptif dipengaruhi oleh keyakinan, sikap, dan persepsi 
               apapun faktor yang memengaruhi sebuah perilaku, pada             (kognisi)  klien.”.  Ditegaskan  pula  oleh  Sayre  (2006:1), 
               dasarnya  berakar  pada  keyakinan  bahwa  mereka                menyatakan  strategi       cognitive   restructuring    (CR) 
               memiliki  keyakinan  untuk  dapat  mencapai  target  yang        merupakan  serangkaian  kegiatan  meneliti  dan  menilai 
               diharapkan.                                                      keyakinan yang konseli miliki saat ini untuk memahami 
                         Selama  ini  saat  guru  mata  pelajaran  melapor      bagaimana  keyakinannya,  apakah  dinilai  rasional  atau 
               kepada  guru  BK  tentang  masalah  akademik  siswa  ini,        tidak rasional (atau valid atau gugur) melalui proses yang 
               guru BK mengatasinya dengan memberikan motivasi dan              obyektif dari penilaian yang berhubungan dengan pikiran, 
               konseling     secara   individu    kepada     siswa    untuk     perasaan, dan tindakan. Pembentukan sebuah kelompok 
               menyelesaikan tugasnya, memang untuk tugas yang pada             bertujuan  agar  siswa  mampu  memiliki  hubungan  yang 
               saat itu diminta diselesaikan oleh guru mata pelajaran ada       dinamis  antar  anggota,  memiliki  kemauan  untuk  lebih 
               yang langsung diselesaikan oleh siswa namun tugas-tugas          baik dan memiliki kemampuan untuk lebih mandiri dari 
               lain setelah itu siswa kembali mengalami kendala dalam           sebelumnya  serta  terjadinya  tukar  pengalaman  yang 
               menyelesaikannya.  Sehingga  layanan  yang  diberikan            didapat  sebagai  sumber  untuk  mengembangkan  efikasi 
               guru  BK  kepada  siswa  untuk  mengatasi  masalah  ini          diri.  Maka    pemberian  strategi  cognitive  restructuring 
               dirasa belum optimal.                                            diberikan pada setting kelompok. 
                         Efikasi  diri  dapat  diperoleh,  dipelajari  dan                Rendahnya rasa efikasi diri pada siswa sekolah 
               dikembangkan  dari  empat  sumber  informasi.  Di  mana          adalah  masalah  yang  sering  diabaikan  oleh  para  guru, 
               pada dasarnya keempat hal tersebut adalah stimulasi atau         tetapi jika keadaan tersebut terus diabaikan, hal ini akan 
               kejadian    yang    dapat    memberikan  inspirasi  atau         dapat berdampak negatif bagi siswa yaitu hasil belajar  
               pembangkit positif untuk berusaha menyelesaikan tugas                      yang kurang optimal.Efikasi diri mempengaruhi 
               atau masalah yang dihadapi.Hal ini mengacu pada kosep            siswa dalam memilih kegiatannya. Siswa dengan efikasi 
               pemahaman       bahwa      pembangkitan      positif   dapat     diri  yang  rendah  mungkin  menghindari  pelajaran  yang 
               meningkatkan perasaan atas efikasi diri.                         banyak  tugasnya  dan  anggapan  berkepanjangan  bahwa 
                         Adapun  sumber-sumber  efikasi  diri  yaitu            tugas tertentu tersebut sulit untuk dikerjakan khususnya 
               pengalaman  keberhasilan  dan  pencapaian  prestasi              untuk  tugas-tugas  yang  menantang.  Maka  efikasi  diri 
               pengalaman  individu  secara  langsung  sebab  individu          siswa perlu ditingkatkan agar dengan  efikasi diri yang 
               yang pernah memperoleh suatu prestasi  akan terdorong            tinggi s i s w a   mempunyai keinginan yang besar untuk 
               meningkatkan keyakinan dan penilaian terhadap efikasi            mengerjakan  tugas-tugasnya  dan  dapat  melalui  proses 
               dirinya;  pengalaman  orang  lain  sebagai  proses  belajar      akademik secara baik dan berprestasi. Pemberian strategi 
               individu  sebab  efikasi  diri  individu  dapat  meningkat       cognitive    restructuring   (CR)  dirasa  cocok  untuk 
                                                                            268 
                                                                               
               Penggunaan Strategi Cognitive Restructuring (CR) Untuk Meningkatkan Efikasi Diri Terhadap Kemampuan Akademik 
                                                     Siswa Kelas X-TSM(Teknik Sepeda Motor)-1 SMK Negeri 1 Mojokerto 
                                                                                
               membenahi  keyakinan  irasional  siswa  sebagai  dasar            memiliki  skor  efikasi  diri  terendah  adalah  MN,  RAP, 
               dalam  meningkatkan  efikasi  diri  siswa.  Namun,  hal           RPT, RMI, WBJ, WN, WR. 
               tersebut  masih  perlu  dibuktikan  dengan  dilakukan                   
               penelitian    tentang   Penggunaan  Strategi  Cognitive           Analisis Hasil Penelitian 
               Restructuring  (CR)  Untuk  Meningkatkan  Efikasi  Diri            
               Siswa  Kelas  X-TSM  (Teknik  Sepeda  Motor)  1  SMK              Setelah diberi perlakuan dan dilakukan post-test, langkah 
               Negeri 1 Mojokerto.                                               selanjutnya  adalah  menganalisis  data.  Analisis  data 
                                                                                 dilakukan  untuk  mengetahui  ada  perbedaan  atau  tidak 
                                                                                 dalam  skor  efikasi  diri  antara  sebelum  dan  sesudah 
               METODE                                                            perlakuan; atau untuk menguji hipotesis. Teknik analisis 
                         Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pre-        data yang digunakan adalah uji tanda. Hasil pre-test dan 
               Experiment dengan jenis One-Group Pre-test and Post-              post-test disajikan pada tabel berikut: 
               test  Design  dengan  rancangan  satu  kelompok  tanpa             
               kelompok  pembanding.  Rancangan  tersebut  digunakan                 Hasil Analisis Pengukuran Pre-Test Dan Post-Test 
               dalam penelitian ini karena penelitian ini bertujuan untuk         
               mengetahui  efek  dari  treatment.  Dalam  desain  ini                 Agar  tampak  jelas  dapat  disajikan  dalam  bentuk 
               penelitian  dilakukan  dalam  satu  kelompok  subyek              grafik sebagai berikut: 
               sebanyak 2 kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen.                   
                        Adapun prosedur dari  Pretest  dan  Posttest  One 
               Group  Design  adalah  :  Memberikan  Pre-test  dengan                   200 
               menggunakan  angket  untuk  mengetahui  siswa  yang 
               memiliki  efikasi  diri  rendah,  memberikan  perlakuan                  150 
               kepada  subyek  penelitian  yang  memiliki  efikasi  diri 
               rendah  dengan  strategi  cognitive  restructuring  (CR),                100                                        PRETEST 
               memberikan Post-test dengan menggunakan angket untuk                                                                POSTTEST 
               mengukur efikasi diri siswa setelah diberikan perlakuan                    50 
               strategi  Cognitive  Restructuring  (CR),  membandingkan                    0 
               Pre-test dan Post-test untuk mengetahui seberapa besar                                              BJ       
               pengaruh yang timbul akibat dari perlakuan.                                        MN  RAP RPT  RMI W   WN  WR
                        Menurut Arikunto (2009: 90) Subjek penelitian                                                                            
               merupakan  sesuatu  yang  kedudukannya  sangat  sentral            
               karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel 
               yang  diteliti  berada  dan  diamati  oleh  peneliti.  Subjek          Berdasarkan data  di  atas,  diketahui  bahwa  ketujuh 
               yang akan diteliti adalah siswa kelas X-TSM 1 SMKN 1              subjek  memperoleh  tanda  positif  (+),  maka  N  (jumlah 
               Kota Mojokerto yang memiliki skor rendah dalam efikasi            pengamatan yang relevan) = 7, sedangkan r (banyaknya 
               diri yang diukur melalui angket.                                  tanda paling sedikit) = 0. Untuk menentukan signifikansi 
                        Teknik  Pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini              No  Nama  Skor  Skor               Arah         Tanda 
               menggunakan angket tertutup dengan menggunakan skala                                     Pre    Post     Perbedaan 
               likert.  Penghitungan  validitas  dan  uji  reliabilitas  pada                          Test     Test 
               penelitian  ini  menggunakan  bantuan  program  SPSS                                     (X)     (Y) 
               (Statistical  Product  and  Service  Solution)    16.0  for              1.    MN        106     140       X < Y          + 
               windows.  Metode  analisis  data  pada  penelitian  ini                  2.    RAP       112     156       X < Y          + 
               menggunakan uji tanda (sign test).                                       3.    RPT       110     128       X < Y          + 
                                                                                        4.    RMI       114     132       X < Y          + 
                                                                                        5.    WBJ       120     137       X < Y          + 
               HASIL DAN PEMBAHASAN                                                     6.    WN        120     135       X < Y          + 
                                                                                        7.    WR        120     140       X < Y          + 
               Sajian Data Pre-Test                                              dilakukan  berdasarkan  tabel  probabilitas  binomial, 
                    Setelah dilakukan pengumpulan data sesuai dengan             dengan ketentuan N = 7 dan r = 0 maka diperoleh            = 
               prosedur  yang  telah  dijelaskan  pada  bab  sebelumnya,                                                                 tabel
               maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data skor              0,008 yang memiliki harga lebih kecil dari α = 0,05. Bila 
               siswa hasil penyebaran angket efikasi diri yang terendah.         dalam ketetapan α (taraf kesalahan) sebesar 5% adalah 
               Data ini diperoleh setelah disebarkan angket efikasi diri         0,05 maka dapat disimpulkan bahwa harga 0,008 < 0,05.  
               pada siswa kelas XI – TSM 1 SMKN 1 Kota Mojokerto.                Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti 
                    Terdapat tujuh siswa yang memiliki skor efikasi diri         ada perbedaan skor kemampuan efikasi diri siswa antara 
               terendah akan dijadikan subyek penelitian (konseli) dan           sebelum  dan  setelah  konseling  cognitive  restructuring. 
               ditetapkan  sebagai  kondisi  awal.  Ketujuh  subyek              Dengan  demikian,  penggunaan  strategi  cognitive 
               penelitian  tersebut    selanjutnya  diberikan  perlakuan         restructuring (CR) dapat meningkatkan efikasi diri siswa 
               berupa konseling cognitive restructuring sebanyak 6 kali          kelas X-TSM 1 SMKN 1 Mojokerto. 
               pertemuan  dalam  setting  kelompok.  Tujuh  siswa  yang           
                                                                                 Analisis Individual 
                                                                             269 
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...View metadata citation and similar papers at core ac uk brought to you by provided jurnal mahasiswa universitas negeri surabaya bk unesa volume nomor tahun penggunaan strategi cognitive restructuring cr untuk meningkatkan efikasi diri siswa kelas x tsm teknik sepeda motor smk mojokerto the used of strategy improve self efficacy for technic motorcycle students vocational high school chintia diana cristi bimbingan dan konseling fakultas ilmu pendidikan email cinthya dichii yahoo com prof dr muhari prodi abstrak penelitian ini bertujuan menguji smkn menggunakan rancangan pre ekperimental berupa one group pretest posttest design adapun yang menjadi subjek dalam delapan mempunyai terendah metode pengumpulan data digunakan adalah angket jenis tertutup dengan pilihan jawaban analisis uji tanda sign test berdasarkan hasil diketahui bahwa jumlah pengamatan relevan n positif negatif terkecil r sesuai tabel probabilitas binomial ketentuan maka diperoleh ptabel jika ketetapan taraf signifikansi da...

no reviews yet
Please Login to review.