jagomart
digital resources
picture1_Contoh Metode Penelitian 9489 | Xkh1 Polikultur Udang Bandeng Rumput Laut | Pertanian Dan Peternakan


 277x       Tipe DOC       Ukuran file 0.56 MB    


File: Contoh Metode Penelitian 9489 | Xkh1 Polikultur Udang Bandeng Rumput Laut | Pertanian Dan Peternakan
agritek vol 16 no 9 september 2008 issn 0852 5426 kajian budidaya polikultur udang windu penaeus monodon fab ikan bandeng chanos chanos forskal dan rumput laut gracillaria sp secara tradisional ...

icon picture DOC Word DOC | Diposting 29 Jun 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
 
             AGRITEK  VOL. 16 NO. 9  SEPTEMBER 2008                                   ISSN. 0852-5426
              KAJIAN BUDIDAYA POLIKULTUR UDANG WINDU (Penaeus monodon
               Fab), IKAN BANDENG (Chanos-chanos Forskal) DAN RUMPUT LAUT
                      (Gracillaria sp) SECARA TRADISIONAL
                         Murachman dan Sahri Muhammad
                      Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UB
                          Nuhfil Hanani dan Soemarno
                          Dosen Fakultas Pertanian, UB
                              ABSTRAK
                Budidaya polikultur udang windu, ikan bandeng dan rumput laut merupakan
             alternatif untuk memecahkan masalah kualitas air yang menjadi kendala turunnya produksi
             ikan di tambak. Tujuan penelitian mengetahui model pengelolaan budidaya polikultur
             udang windu, ikan bandeng dan rumput laut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
             metode studi kasus di Dusun Tanjungsari, Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten
             Sidoarjo.   Sampel   berupa   pembudidaya   tambak   beserta   tambaknya   sebanyak   38
             pembudidaya terdiri dari 18 pembudidaya polikultur tiga komoditas (udang windu, ikan
             bandeng dan rumput laut) dan 20 pembudidaya polikultur dua komoditas (udang windu dan
             ikan bandeng) yang ditentukan secara proporsional sampling. Variabel yang diteliti terdiri
             dari jenis komoditi, perlakuan yang dilakukan pada proses budidaya, padat tebar,  sumber
             dan kualitas air, hutan mangrove, kelembagaan sosial dan ekonomi, modal investasi dan
             operasional, produksi, kualitas air dan kesuburan perairan dan keuntungan finansial. 
                Hasil penelitian menunjukkan bahwa model budidaya polikultur tiga komoditas
             terdiri dari komponen penetapan lokasi tambak, persiapan tambak, pemeliharaan, panen,
             kelembagaan sosial dan kelembagaan ekonomi. Terdapat tiga faktor pendukung penetapan
             lokasi tambak yaitu tanah dasar tambak, sumber air laut dan air tawar dan keberadaan hutan
             mangrove. Kualitas air berada pada kesesuaian standar kualitas air untuk tambak dengan
             kesuburan yang relatif tinggi. Padat tebar udang windu dan ikan bandeng tidak berbeda
             nyata antara budidaya polikultur dua komoditas dan tiga komoditas. Sedangkan padat tebar
             rumput laut 975 kg/ha untuk tambak tiga komoditas. Keberadaan rumput laut pada tambak
             polikultur tiga komoditas menjadikan kualitas airnya lebih baik   dibandingkan dengan
             tambak budidaya polikultur dua komoditas. Kandungan oksigen terlarut 7, 165 mg/l,
             kecerahan air 50, 875 cm, NH3 0, 157 mg/l, H2S 0, 025 mg/l, NO2 0, 109 mg/l, PO-34 0,
             461 mg/l, pH 8, 05, TOM 38, 635 mg/l, TSS 176, 418 mg/l, alkalinitas 4, 665 mg/l, suhu
             32, 965 0C, salinitas 32,5, BOD 2, 88 mg/l dan logam Pb 0, 245 mg/l. Produksi udang
             windu 201, 11 kg/ha/mt dan ikan bandeng 1180, 56 kg/ha/mt adalah lebih tinggi dari
             produksi tambak polikultur dua komoditas baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara
             kuantitatif menunjukkan bahwa untuk udang windu kelimpahan plankton dalam lambung
             11. 466 ind/lt, pertumbuhan mutlak 23, 93 gram, kegemukan 0, 604114, kelulushidupan 53
             % dan ukuran rata – rata 34 ekor/kg. Sedangkan untuk ikan bandeng kelimpahan plankton
             dalam lambung udang 69. 845 ind/lt, pertumbuhan mutlak 354, 99 gram, kegemukan 0,
             814181, kelulushidupan 95 % dan ukuran rata – rata 4, 25 ekor/kg. Keuntungan finansial
             pembudidaya   polikultur   tiga   komoditas   mencapai   Rp.   20.   717.   628,-   ha/MT   dan
             pembudidaya dua komoditas mencapai Rp. 11. 924. 115,-ha/MT.
                Kata kunci : polikultur, dua komoditas, tiga komoditas
                               2141
                               AGRITEK  VOL. 16 NO. 9  SEPTEMBER 2008                                   ISSN. 0852-5426
                                                                    ABSTRACT
                                      Polyculture is an alternative to solving water quality problems leading to decrease
                               of fish production in the ponds. The present research is aimed at establishing the
                               management of polyculture of black tiger prawn, milkfish, and seaweed. This study
                               employs method of case study in Dusun Tanjung Sari, Desa Kupang, sub-district of Jabon,
                               Regency of Sidoarjo. Samples were collected from 18 polyculturers of three commodities
                               (black tiger prawn, milkfish, and seaweed) and 20 polyculturers of two commodities (black
                               tiger prawn and milkfish) by means of proportional sampling. Variables to be investigated
                               were type of commodity, treatment in the polyculture processes, stocking density, water
                               quality, mangrove forest, social and economic institutions, investment and operational
                               funds, production, quality and fertility of water, and financial gain.
                                      Results of the present study show that the three-commodity model of polyculture
                               consists of capability to determine pond sites, pond preparation, maintenance, harvesting,
                               and social and economic institutions. There are three supporting factors in determining
                               pond sites, namely pond bottom soils, sources of freshwater and seawater and the presence
                               of mangrove forest. Water quality is in agreement with standards of water quality for ponds
                               with relatively high fertility. Stocking densities for black tiger prawns and milkfish are not
                               significantly different between two- and three-commodity polyculture. The stocking density
                               for seaweed is 975 kg/ha for three-commodity ponds. The presence of seaweed in the three-
                               commodity polyculture ponds results in better water quality compared to the two-
                               commodity polyculture ponds. Dissolved oxygen content is of 165 mg/l, water clarity of
                               50.875 cm, NH3 of 0.157 mg/l, H2S of 0,025 mg/l, NO2 of 0,109 mg/l, PO4-3 of 0,461
                               mg/l, pH of 8.05, TOM of 38.635 mg/l, TSS of 176,418 mg/l, alkalinity of 4,665 mg/l,
                               temperature of 32.965C, salinity of 32.5, BOD of 2.88 mg/l and Pb of 0,245 mg/l.
                               Production of black tiger prawns of 201.11 kg/ha/m and milkfish of 1180,56 kg/ha/m are
                               higher than production of two-commodity polyculture ponds, both quantitatively and
                               qualitatively. Quantitatively, it is shown that, for black tiger prawns, abundance of plankton
                               within intestines are of 11,466 individuals/liter, absolute growth is 23.93 g, fatness is
                               0.604114, survival of 53%, and average size of 34 animals/kg. meanwhile, for milkfish, it is
                               shown that abundance of plankton within intestines are of 69,845 individuals/liter, absolute
                               growth is 354,99 g, fatness is 0.814181, survival rate of 95%, and average size of 4.25
                               animals/kg. Financial profit of three-commodity polyculture amounts to Rp. 20,717,628 per
                               ha per culture season and two-commodity polyculture amounts to Rp. 11,924,115 ha per
                               culture season. 
                                      Key words : polyculture, two commodities and three commodities
                                          PENDAHULUAN                        al., 1996). Pembudidayaan ikan merupakan
                                                                             kegiatan   memelihara,   membesarkan   dan
                                   Wilayah pesisir merupakan kawasan         memanen hasilnya dalam lingkungan yang
                               yang mempunyai karakteristik tertentu dan     terkontrol.   Pembudidayaan   ikan   dapat
                               subur, sehingga memiliki daya tarik yang      dilakukan secara polikultur yaitu pembu
                               besar sebagai tujuan wisata dan pengem        didayaan ikan lebih dari satu jenis secara
                               bangan kegiatan perikanan serta tujuan lain   terpadu. Budidaya polikultur terpadu dan
                               yang   menghasilkan   banyak   keuntungan     sinergis saat ini banyak diteliti dan dikaji
                               finansial. Kegiatan perikanan di wilayah      karena   dapat   meningkatkan   kulitas   air.
                               pesisir adalah usaha perikanan budidaya di    Diintegrasikannya rumput laut (Gracilaria
                               tambak untuk udang, ikan bandeng dan          sp)   kedalam   kegiatan   polikultur   udang
                               atau udang dan ikan bandeng (Dahuri et        windu (Penaeus monodon Fabrisius) dan
                                                                        2142
                                  AGRITEK  VOL. 16 NO. 9  SEPTEMBER 2008                                   ISSN. 0852-5426
                                  ikan   bandeng   (Chanos-chanos   Forskal)          dua komoditas. Variabel penelitian meli
                                  secara terpadu. Pada umumnya pembudi                puti   lingkungan   makro   tambak,   karakte
                                  dayaan   secara   tradisional   selalu   menge      ristik   pembudidaya,   cara   pengelolaan
                                  depankan   luas   lahan,   pasang   surut,          tambak dan perlakuan – perlakuan yang
                                  intercrop dan tanpa pemberian makanan               diberikan,   padat   tebar,   kualitas   air,
                                  tambahan sehingga makanan bagi komo                 kesuburan air, produksi tambak, keuntung
                                  ditas yang dibudidayakan harus tersedia             an   pembudidaya   polikultur   dan   model
                                  secara alami dalam jumlah yang cukup.               budidaya polikultur tiga komoditas. 
                                       Udang   windu,   ikan   bandeng   dan               Pengumpulan data dilakukan dengan
                                  rumput laut secara biologis memiliki sifat          cara mengadakan pengamatan, wawancara
                                  – sifat   yang   dapat   bersinergi   sehingga      dan pengumpulan data sekunder. Disam
                                  budidaya   polikultur   semacam   ini   dapat       ping sampel tersebut diatas juga diadakan
                                  dikembangkan   karena   merupakan   salah           pengujian terhadap tanah dasar tambak, air
                                  satu   bentuk   budidaya   polikultur   yang        sumber dan air tambak beserta komoditas
                                  ramah terhadap  lingkungannya.   Rumput             yang   dibudidayakan.   Untuk   mencapai
                                  laut merupakan penyuplai oksigen melalui            tujuan   penelitian,   penelitian   dilakukan
                                  fotosintesis pada siang hari dan memiliki           dengan berbagai tahapan yaitu : 
                                  kemampuan   untuk   menyerap   kelebihan
                                  nutrisi dan cemaran yang bersifat toksik di              Keadaan lingkungan makro poli-
                                  dalam perairan. Sedangkan ikan bandeng                   kultur
                                  sebagai   pemakan   plankton   merupakan
                                  pengendali   terhadap   kelebihan   plankton             Keadaan umum dan cara penge
                                  dalam   perairan.   Kotoran   udang,   ikan              lolaan tambak polikultur 
                                  bandeng dan bahan organik lainnya meru
                                  pakan   sumber   hara   yang   dapat   diman             Analisis kualitas air dan kesuburan air
                                  faatkan oleh rumput laut dan fitoplankton           di tambak polikultur dua dan tiga komo
                                  untuk pertumbuhannya. Hubungan yang                 ditas.
                                  seperti   ini   dapat   menyeimbangkan   eko             Produksi tambak dan analisa finansial
                                  sistem   perairan.   Sehingga   perlu   diteliti    yang diterima oleh pembudidaya polikultur
                                  bagaimana model pengelolaan budidaya                     Penyusunan   model   budidaya   poli
                                  polikultur udang windu, ikan bandeng dan            kultur   udang   windu,   ikan   bandeng   dan
                                  rumput laut.                                        rumput laut.
                                       Penelitian bertujuan untuk mengetahui               Data dianalisa secara deskriptif dan
                                  model budidaya polikultur udang windu,              untuk   melihat   perbedaan   antar   variabel
                                  ikan   bandeng   dan   rumput   laut   secara       dilakukan uji t.
                                  tradisional. 
                                           METODE  PENELITIAN
                                       Penelitian       dilakukan        dengan
                                  mengguna   kan   metode   studi   kasus   di
                                  Dusun Tanjungsari, Desa Kupang, Keca
                                  matan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Kasus
                                  berupa   kegiatan   budidaya   polikultur
                                  tradisional   di   tambak.   sampel   berupa
                                  pembudidaya polikultur beserta tambaknya
                                  yang   ditetapkan   secara   porposive   sam
                                  pling. Sampel sebanyak 38 pembudidaya
                                  terdiri dari 18 pembudidaya polikultur tiga
                                  komoditas dan 20 pembudidaya polikultur
                                                                                 2143
                                   AGRITEK  VOL. 16 NO. 9  SEPTEMBER 2008                                   ISSN. 0852-5426
                                          HASIL DAN PEMBAHASAN                          tambak mencapai 8,71 ha dengan luas
                                                                                        terkecil 6,0 ha dan luas terbesar 24,0 ha. 
                                        Keadaan Umum Pembudidaya
                                                                                        Tabel 2. Karasteristik   Tingkat   Mata   Penca-
                                   Tabel 1.  Karakteristik   Tingkat   Pendidikan,               harian Pembudidaya Budidaya Poli-
                                           Jumlah   Keluarga   Dan   Pengetahuan                 kultur 2 Komoditas dan 3 Komoditas
                                           Pembudidaya   Budidaya   Polikultur   2
                                           Komoditas dan 3 Komoditas                                              Pembudidaya
                                                                                           Karakteristik         2            3
                                                               Pembudidaya                                    komodit     komoditas
                                                                                                                 as
                                     Karakteristik            2       3 komoditas          Kepemilikan
                                                          komoditas       (%)              Lahan (Ha) :
                                                             (%)                           Minimal            5      Ha    6     Ha
                                     Pendidikan :                                          Maksimal           25    Ha     24   Ha
                                     SD                      50           50               Rata – rata        10.5 Ha      8.7  Ha
                                     SMP                     20          44.5              Pekerjaan (%) 
                                     SLTA                    10           5.6              Petambak            30 %        16.7 %
                                     Tidak tamat SD          20            -               Petambak            45 %        55.6 %
                                                                                           dan
                                     Jumlah Keluarga :                                     sampingan
                                     Minimal                  2            2               Pendega             10 %        16.7 %
                                     Maksimal                 6            9               tambak
                                     Rata – rata             4.5          4.3              Pendega   dan       15 %         5.6 %
                                                                                           sampingan
                                     Penyuluhan :                                          Teknologi
                                     Pernah                  20          33.3              yang
                                     Tidak Pernah            80          66.7              digunakan (%)
                                                                                           :
                                                                                           Tradisional         100 %        100 %
                                        Tingginya tingkat pendidikan pembu                 Semi                   -            -
                                   didaya   tiga   komoditas   karena   sebagian           tradisional
                                   besar berasal dari perkotaan yang kemu                  Intensif               -            -
                                   dian membeli tambak di dusun Tanjung                    Pengetahuan
                                   sari. Rendahnya intensitas penyuluhan ini,              Budidaya
                                   mengakibatkan pembudidaya untuk mema                    (%) :
                                                                                           Pengalaman          60 %            -
                                   jukan   teknologi   budidayanya   terpaksa              sendiri
                                   banyak yang berusaha mencari tahu kepada                Informasi           30 %        50.6 %
                                   sesama pembudidaya. Penyuluhan meru                     sesama
                                   pakan kegiatan yang sangat penting karena               petambak
                                                                                           Pengalaman          10 %        44.4 %
                                   segala bentuk kegiatan penyuluhan meru                  dan lainnya
                                   pakan   kegiatan   pendidikan   bagi   petani,
                                   peternak maupun nelayan. Tujuan pendidik
                                   an   penyuluhan   ialah   untuk   membantu               Pengetahuan pembudidaya dua komo
                                   masyarakat   agar   dapat   berusaha   tani          ditas sebanyak 60 % diperoleh dari hasil
                                   dengan lebih baik, dan menikmati kehi                pengalaman sendiri yang didasari penge
                                   dupan rumah tangga dengan lebih baik dan             tahuan dari nenek moyangnya dan seba
                                   memuaskan.                                           nyak 30 % pengetahuan budidaya poli-
                                                                                        kultur ikan bandeng dan udang diperoleh
                                        Mata Pencaharian Pembudidaya Ikan               dari berita sesama pembudidaya, sedang
                                        Pembudidaya dua komoditas rata –                kan sisanya sebanyak 10 % diperoleh dari
                                   rata kepemilikan tambak mencapai 10,5 ha,            gabungan pengalaman sendiri dan berita
                                   dengan   luas   terkecil   5,0   ha   dan   luas     dari   sesama   pembudidaya.   Sedangkan
                                   terbesar 25,0 ha. Sedangkan pembudidaya              pengetahuan   budidaya   polikultur   tiga
                                   tiga   komoditas   rata   –   rata   kepemilikan     komoditas yaitu ikan bandeng, udang dan
                                                                                  2144
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Agritek vol no september issn kajian budidaya polikultur udang windu penaeus monodon fab ikan bandeng chanos forskal dan rumput laut gracillaria sp secara tradisional murachman sahri muhammad dosen fakultas perikanan ilmu kelautan ub nuhfil hanani soemarno pertanian abstrak merupakan alternatif untuk memecahkan masalah kualitas air yang menjadi kendala turunnya produksi di tambak tujuan penelitian mengetahui model pengelolaan dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus dusun tanjungsari desa kupang kecamatan jabon kabupaten sidoarjo sampel berupa pembudidaya beserta tambaknya sebanyak terdiri dari tiga komoditas dua ditentukan proporsional sampling variabel diteliti jenis komoditi perlakuan pada proses padat tebar sumber hutan mangrove kelembagaan sosial ekonomi modal investasi operasional kesuburan perairan keuntungan finansial hasil menunjukkan bahwa komponen penetapan lokasi persiapan pemeliharaan panen terdapat faktor pendukung yaitu tanah dasar tawar keberadaan berada kesesuai...

no reviews yet
Please Login to review.